Nataindonesia.com • Jakarta, 30 September 2025 — Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup sementara 65 dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terindikasi melanggar standar operasional prosedur (SOP). Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya kasus keracunan massal yang diduga berasal dari konsumsi makanan MBG.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan dalam konferensi pers di Kabupaten Bogor bahwa penutupan ini bersifat sementara hingga proses investigasi selesai.
“Kami tidak akan kompromi terhadap pelanggaran SOP yang membahayakan kesehatan anak-anak. Dapur yang tidak memenuhi standar akan kami tutup tanpa pandang bulu,” tegas Nanik, Selasa (30/09/2025).
Sejak Januari hingga September 2025, tercatat lebih dari 5.900 kasus keracunan akibat konsumsi MBG, investigasi awal menunjukkan 80% dapur MBG tidak menjalankan SOP secara konsisten.
Pelanggaran mencakup penggunaan bahan mentah yang tidak layak, sanitasi buruk, dan tidak adanya sertifikasi higiene.
Sebanyak 65 dapur MBG ditutup untuk waktu yang belum ditentukan, dan BGN mewajibkan seluruh mitra dapur MBG melengkapi tiga sertifikat utama dalam waktu satu bulan, yakni SLHS (Sanitasi dan Higiene), Sertifikat Halal, dan Sertifikat Kelayakan Air. Serta tim verifikasi internal BGN akan dibentuk untuk inspeksi mendalam dan evaluasi berkala.
Nanik menekankan bahwa program MBG dirancang untuk menjamin akses makanan bergizi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Kami hadir untuk melindungi mereka. Jangan main-main dengan urusan kesehatan anak,” ujarnya dengan nada serius.
BGN berkomitmen untuk memperbaiki pelaksanaan MBG dan memastikan dapur yang beroperasi memenuhi seluruh ketentuan teknis. Penutupan ini diharapkan menjadi momentum evaluasi menyeluruh demi keberlanjutan program yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.
(Red/Bhr).