Nata Indonesia – Beberapa waktu lalu, publik dicengangkan dengan kekalahan Brasil saat melawan Kroasia di pertandingan delapan besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Negara unggulan dengan perolehan pemenang piala dunia sebanyak lima kali itu harus tunduk pada tim kuda hitam Kroasia besutan kapten Modric.
Dilansir dari beberapa sumber media sosial, penyebab kekalahan Brasil ada pada tiga poin. Poin-poin sangat krusial yang gagal dibaca oleh Neymar Junior dan kawan-kawan.
Pertama, Brasil lengah hingga gagal mempertahankan skor 1-0 di tambahan waktu babak kedua. Sebelumnya, asuhan pelatih Tite itu unggul di tambahan waktu babak pertama dengan gol ciamik melalui umpan silang lalu berhasil dieksekusi oleh Neymar Junior.
Namun, menjelang tambahan waktu babak kedua. Brasil bernafsu untuk menambah pundi-pundi gol hingga menyisakan tiga pemain di lini bertahan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Luca Modric dan kawan-kawan.
Kedua, meletakkan Alisson Becker di kursi cadangan. Fakta menyebutkan, Kroasia adalah satu-satunya negara yang tak pernah gagal dalam hal adu penalti pada pagelaran piala dunia. Tahun 2018 lalu, Kroasia berhasil memulangkan timnas Denmark dan mengalahkan timnas Rusia hanya dengan melalui adu penalti.
Berbeda dengan Brasil, kali ini Tite tak menurunkan kiper inti dan terbaik, Alisson Becker. Secara statistik, kiper cadangan Brasil, Ederson kalah jauh dibanding kiper Kroasia, Linacovic dalam hal insting dan penyelamatan.
Ketiga, tak selamanya penendang penalti terakhir adalah penentu kemenangan. Strategi ini terbilang ampuh saat Brasil mengalahkan Jerman lewat adu penalti pada ajang olimpiade 2016 lalu.
Namun, tak bisa dipungkiri, tendangan penalti pertama sangat menentukan terhadap guncangan mental tendangan penalti berikutnya. Sayangnya, tendangan penalti pertama Brasil yang dieksekusi Rodrigo jotos digagalkan Linacovic.
Guncangan beban mental yang dialami pemain Brasil sangat disadari oleh Modric dan kawan-kawan. Hingga Kroasia pun berhasil membekuk Brasil dengan skor 4-2. (iqbal/red)