News  

Tanggal Imlek 2023, Gus Dur dan Amplop Merah

Tanggal Imlek 2023, Gus Dur dan Amplop Merah
ilustrasi anak Tionghoa menerima amplop merah saat perayaa tahun baru Imlek 2023. (pexels/Angela Roma /nataindonesia.com)

Nata Indonesia – Tahun Baru Imlek 2023 di Indonesia akan dirayakan pada 22 Januari mendatang. Kemudian cuti bersama pada 23 Januari 2023 sebagai penghormatan terhadap hari besar etnis tionghoa Indonesia.

Imlek atau tahun baru Cina adalah festival untuk merayakan awal tahun baru pada kalender lunisolar China tradisional. Ini merupakan hari besar etnis Tionghoa guna menghormati dewa dan leluhur, serta menjadi waktu untuk berpesta dan mengunjungi anggota keluarga.

Salah satu tradisi yang sangat dikenal pada saat Imlek adalah pemberian amplop berwarna merah. Amplop-amplop merah ini diberikan kepada anak-anak dari para orang tua.

Baca Juga:  Didampingi Istri, Cak Wawan Ambil Formulir Bacaleg DPRD Sumenep

Disamping itu, kebiasaan memberikan amplop merah juga diberikan dari mereka yang telah menikah kepada para anggota keluarga yang belum menikah. Amplop-amplop merah ini umumnya diisi sejumlah uang dan beberapa catatan yang berisi doa kebaikan.

Pada hari raya Imlek, setiap anggota keluarga dari Keluarga masyarakat Cina akan berkumpul dengan sanak keluarga mereka di sebuah tempat. Setelah semua anggota keluarga hadir, suguhan makanan akan disajikan. Kombinasi makanan tradisional Cina dan makanan Indonesia dinikmati oleh mereka yang merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia.

Baca Juga:  Sahat Tua Simandjuntak Kader Partai Golkar Terjaring OTT KPK

Imlek dan Gus Dur

Semula perayaan Imlek di Indonesia tidak diijinkan untuk dirayakan secara terbuka oleh pemerintah. Etnis tionghoa terpaksa merayakan Imlek dengan sembunyi-sembunyi. Pasalnya mereka bisa kena denda jika ketahuan merayakan Ilmek.

Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967, Etnis Tionghoa hanya diperbolehkan merayakan festival keagamaan atau adat istiadat secara tertutup di lingkungan keluarga.

Etnis Tionghoa di Indonesia kembali bisa merayakan Imlek setelah Indonesia dipimpin oleh KH Abdurrahman Wahid, akrab disapa Gus Dur yang kemudian banyak dikenang oleh etnis Tionghoa hingga saat ini.

Baca Juga:  Imlek 2023 adalah Tahun Kelinci: Kisah 12 Zodiak Cina dan Keberuntungan Sionya

Presiden Abdurrahman Wahid menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina.

Sejak saat itu, etnis Tionghoa Indonesia kembal mendapatkan kebebasannya dalam beragama serta merayakan hari besar agama mereka.

Imlek 2023 di Indonesia tidak berbeda dengan di negera lain bahkan di Cina. Yang membedakan hanya tempat dan latar budaya negara masing-masing. Sementara peribadatannya tidak ada yang beda. (red)