Nata Indonesia – Penggunaan atap Asbestos atau asbes tanpa disadari sangat berbahaya bagi kesehatan. Negara-Negara lain sudah banyak yang meninggalkan penggunaan asbes.
Beda bagi masyarakat Indonesia. Masih banyak dijumpai bangunan rumah di sekitar kita banyak yang menggunakan asbes.
Asbes masih banyak digunakan di Indonesia karena harganya yang murah. Dibanding. Dilain sisi, Asbes tahan panas, tidak bisa menghantarkan listrik, dan tahan terhadap korosi.
Kendati demikian, bahan kimia yang terkandung di dalam serat Asbes sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahkan lebih parahnya lagi, serpihan Asbes yang terpotong dapat menyebabkan penyakit serius yaitu Asbestosis dan kanker paru-paru.
“Banyak kasus-kasus asbestos zaman dahulu itu tidak perlu waktu lama. Dia bekerja satu, dua bulan, berdampak sekitar 10-20 tahun kemudian, dan bisa dibuktikan banyak kejadian dengan terkena kanker paru-paru,” kata dr Eddy MS, Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit tidak Menular PB Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), seperti dikutip dari media ameera.republika, Senin (18/09/2023).
Tak sampai disitu saja, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah memperingatkan epidemi penyakit-penyakit terkait Asbes di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Berdasarkan data penelusuran yang kami dapatkan, seperti media ABC News telah melaporkan bahwa “Setiap Tahun 6 Ribu Warga Indonesia Terancam Kanker Akibat Bangunan Asbes”.
Hingga saat ini 66 negara termasuk Australia sudah melarang penggunaan bahan bangunan apapun dalam bentuk asbes yang telah terbukti mematikan. Tapi di Indonesia, hal itu masih terus berlangsung dalam skala besar seakan tidak menyadari bahaya yang bisa ditimbulkannya. (Rsd/red)
