Nataindonesia.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep menggelar talk show literasi digital di Teaching Factory. Upaya pencegahan konten media sosial yang negatif.
Kegiatan yang bertajuk “Bijak menggunakan media sosial” itu, bertujuan untuk memberikan edukasi dan pencegahan kepada pelajar di SMKN 1 Sumenep. Mereka juga dikenalkan tentang potensi konten yang melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Kegiatan tersebut, melibatkan Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Wali Kelas dan Guru Bimbingan dan Konseling.
“Hari ini kami melaksanakan talk show tentang bijak menggunakan media sosial, sebagai upaya memberikan edukasi kepada siswa kami. Narasumber yang dihadirkan yakni dari unsur Jurnalis dan Polres Sumenep,” kata Kepala SMKN 1 Kalianget H. Zainul Sahari saat sambutan.
Ia menjelaskan, alasan mengikut sertakan Guru dalam kegiatan tersebut, karena ia berharap Guru yang berkedudukan sebagai wali kelas dan BK dapat menindaklanjuti hasil kegiatan ini.
“Jadi saya harap, sebelum memulai pembelajaran, para Wali Kelas dan Guru BK bisa merefleksikan kembali tentang bijak bermedia sosial, sedangkan Pengurus Osis dan MPK saya harap juga bisa meneruskan kepada teman sebayanya,” ungkapnya.
Zainul menegaskan, para generasi muda (siswa) mesti pandai memfilter diri di tengah arus globalisasi kemajuan teknologi yang sangat pesat. “Supaya terhindar dari konten yang berujung UU ITE, sebab saya yakin kalian sudah tau dampaknya jika kalian membuat konten viral yang negatif,” tegasnya.
Sementara, Ana salah seorang siswa konsentrasi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), mengaku senang, dengan adanya kegiatan tersebut.
Menurutnya, lewat talk show bijak menggunakan media sosial, dirinya memiliki gambaran tentang apa yang menjadi batasan dalam membuat konten dalam media sosial.
“Seru pak, saya juga bisa terbantu dalam memahami dampak konten medsos yang negatif. Saya juga bisa tau dampak hukumnya, meskipun saya masih ada bangku kelas X,” tukasnya. (*)