Opini  

Rokok Ilegal di Madura: Bisnis Abu-Abu yang Merobek Wibawa Negara

Rokok ilegal bukan cuma soal pajak yang hilang — tapi soal masa depan industri yang digadaikan demi keuntungan sesaat.
Foto: Logo aktivis gerakan anti rokok Ilegal.

Opini Cermin Birokrasi

Oleh: Siswadi, Ketua Gerakan Anti Rokok Ilegal*

Isu permainan pita cukai oleh sejumlah pengusaha rokok di Madura kembali mencuat, dan bagi kami di Gerakan Anti Rokok Ilegal, ini bukan sekadar wacana publik — ini kenyataan yang berlangsung secara sistematis dan terstruktur.

Kami meyakini, praktik ini bukan lagi pelanggaran acak, melainkan sebuah jaringan pelanggaran yang berpotensi menggerogoti integritas negara dari dalam.

Modus yang digunakan pun makin canggih: mulai dari penggunaan pita cukai palsu, daur ulang pita bekas, hingga manipulasi distribusi yang menyimpang dari regulasi resmi. Yang lebih mengkhawatirkan, muncul indikasi keterlibatan oknum birokrasi dan aparat — entah sebagai pelindung pasif atau bahkan aktor aktif di balik layar. Jika dibiarkan, ini bukan cuma pelanggaran hukum — ini pengkhianatan terhadap amanat publik.

Baca Juga:  Namanya Arrazy Hasyim, Kenapa Mencintai NU?

Setiap tahun, negara menggantungkan sebagian besar penerimaan cukainya dari sektor hasil tembakau, dengan target mencapai triliunan rupiah. Tapi apa artinya target jika kebocoran dibiarkan tanpa koreksi menyeluruh?

Kerugian negara tak berhenti pada angka fiskal. Yang lebih parah adalah ambruknya kredibilitas sistem pengawasan, ketimpangan dalam persaingan usaha, serta lumpuhnya pelaku industri rokok legal yang mencoba bermain sesuai aturan.

Baca Juga:  Dimana Ujung Dunia?

Ironisnya, para pelaku justru berlindung di balik jargon populis: “menjaga ekonomi rakyat” atau “membuka lapangan kerja lokal.”

Padahal, keuntungan sesungguhnya hanya mengalir ke kantong segelintir pengusaha besar yang dengan lihai bermain di wilayah abu-abu. Sementara itu, pengusaha kecil yang memilih patuh, malah tumbang oleh sistem yang tidak adil.

Kami mendesak dengan tegas: Bea Cukai, Kepolisian, dan aparat penegak hukum harus membongkar jaringan ini hingga ke akar — bukan hanya menghukum operator lapangan, tapi juga mengungkap dalang intelektual di balik permainan ini.

Baca Juga:  Dear Jatim Usulkan Debat Kandidat Bupati Sumenep Bahas Rokok Ilegal, APBD dan PAD Minim

Hukum yang hanya tajam ke bawah justru memperkuat impunitas kejahatan terstruktur dan memperlemah wibawa negara.

Madura punya potensi luar biasa dalam industri hasil tembakau. Tapi potensi itu hanya akan berumur panjang jika dibangun di atas dasar keadilan, hukum, dan etika bisnis.

Rokok ilegal bukan cuma soal pajak yang hilang — tapi soal masa depan industri yang digadaikan demi keuntungan sesaat.

Sudah saatnya negara hadir penuh dan tegas. Jangan biarkan pengusaha nakal terus bermain mata, sementara mereka yang jujur justru tersingkir.

*Pemerhati kebijakan Publik dan biroksai.