Nataindonesia.com • BRICS adalah singkatan dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, yang merupakan kumpulan negara-negara berkembang dengan perekonomian besar di dunia. Kelompok ini dibentuk untuk memperkuat kerja sama ekonomi, politik, dan budaya antara negara-negara anggotanya, serta untuk meningkatkan pengaruh mereka di kancah global.
Tujuan utama Vladimir Putin dalam mendirikan BRICS adalah untuk menciptakan penyeimbang terhadap dominasi negara-negara Barat dalam lembaga-lembaga global seperti Bank Dunia dan IMF. Putin ingin memperkuat posisi Rusia dan negara-negara berkembang lainnya dalam ekonomi global, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, dan mempromosikan kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara anggota.
BRICS juga bertujuan untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi dan diplomatik para anggotanya, mendirikan lembaga keuangan baru seperti New Development Bank, dan meningkatkan pengaruh mereka dalam tatanan global. Dengan demikian, BRICS berusaha menciptakan alternatif terhadap dominasi sudut pandang Barat dalam kelompok multilateral besar.
Meskipun BRICS bertujuan untuk memperkuat kerja sama di antara anggotanya, ada beberapa tantangan dan potensi konflik yang muncul dari perbedaan kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri masing-masing negara. Beberapa isu yang dapat menimbulkan ketegangan antara anggota BRICS meliputi:
Persaingan Ekonomi: China dan India, misalnya, sering kali bersaing dalam hal pengaruh ekonomi di kawasan Asia dan global. Kedua negara ini memiliki ambisi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi utama, yang kadang-kadang dapat menyebabkan gesekan.
Kebijakan Luar Negeri: Rusia dan China memiliki pendekatan yang berbeda dalam beberapa isu internasional, seperti konflik di Timur Tengah atau hubungan dengan negara-negara Barat. Perbedaan ini dapat mempengaruhi dinamika kerja sama di dalam BRICS.
Masalah Perbatasan: India dan China memiliki sejarah konflik perbatasan yang panjang, yang kadang-kadang memanas dan menimbulkan ketegangan diplomatik. Insiden di perbatasan Himalaya pada tahun 2020 adalah contoh terbaru dari ketegangan ini.
Kepentingan Nasional yang Berbeda: Setiap negara anggota BRICS memiliki prioritas dan kepentingan nasional yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai konsensus dalam isu-isu tertentu.
Meskipun demikian, BRICS tetap berusaha untuk mengatasi perbedaan ini melalui dialog dan kerja sama, dengan tujuan untuk memperkuat posisi kolektif mereka di panggung global.
Rusia Menengahi Konflik China dan India
Rusia telah memainkan peran penting dalam menengahi konflik antara China dan India, dua negara besar di Asia yang memiliki sejarah panjang ketegangan perbatasan. Sebagai sekutu dekat kedua negara, Rusia memiliki posisi unik untuk memfasilitasi dialog dan mengurangi ketegangan.
Latar Belakang Konflik
China dan India telah terlibat dalam beberapa konflik perbatasan, yang paling signifikan adalah Perang Sino-India pada tahun 1962 dan bentrokan di Lembah Galwan pada tahun 2020. Ketegangan ini sering kali dipicu oleh klaim teritorial yang tumpang tindih di wilayah Himalaya.
Peran Rusia dalam Menengahi Konflik
Rusia telah berusaha untuk memanfaatkan hubungannya yang kuat dengan kedua negara untuk mendorong dialog dan penyelesaian damai. Beberapa langkah yang diambil Rusia meliputi:
Diplomasi Multilateral: Rusia sering kali menggunakan forum multilateral seperti BRICS dan Shanghai Cooperation Organization (SCO) untuk mendorong dialog antara China dan India. Dalam pertemuan-pertemuan ini, Rusia menekankan pentingnya stabilitas regional dan kerja sama ekonomi.
Pertemuan Bilateral: Rusia juga mengadakan pertemuan bilateral dengan pejabat tinggi dari kedua negara untuk membahas cara-cara mengurangi ketegangan. Misalnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah bertemu dengan rekan-rekannya dari China dan India untuk mendorong dialog langsung.
Mediasi Aktif: Rusia telah menawarkan diri sebagai mediator dalam beberapa kesempatan, menekankan pentingnya penyelesaian damai dan dialog terbuka. Rusia mendorong kedua negara untuk menghindari eskalasi militer dan mencari solusi diplomatik.
Tantangan dan Prospek
Meskipun Rusia telah berusaha keras untuk menengahi konflik, ada beberapa tantangan yang dihadapi:
Kepentingan Nasional yang Berbeda: China dan India memiliki kepentingan nasional yang berbeda, yang kadang-kadang sulit untuk diselaraskan. Rusia harus berhati-hati agar tidak terlihat memihak salah satu pihak.
Dinamika Global: Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat juga mempengaruhi kemampuan Rusia untuk memainkan peran mediasi yang efektif. Namun, Rusia tetap berkomitmen untuk mendorong stabilitas di kawasan Asia.
Rusia memainkan peran penting dalam menengahi konflik antara China dan India, menggunakan diplomasi multilateral dan pertemuan bilateral untuk mendorong dialog dan penyelesaian damai. Meskipun ada tantangan, upaya Rusia untuk memfasilitasi dialog antara kedua negara ini menunjukkan komitmennya terhadap stabilitas regional dan kerja sama internasional.
Penulis : R. Baharuddin NR