POSNU Sumenep Bakal Pantau Pilbup Sumenep 2024 di Semua Daerah

Nataindonesia.com – Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kabupaten Sumenep bakal mengawasi proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) tanpa pandang bulu. Mereka berkomitmen mengawal seluruh proses tahapan pemilihan, mulai tahapan kampanye, pelaksanaan pencoblosan hingga rekapitulasi hasil suara.

“Kami hadir untuk menjaga demokrasi tidak ternodai. Kami sudah terjunkan para relawan pemantau,” kata Ketua POSNU Sumenep, Hilda Febriyanti dalam keterangannya, Selasa, 19 Nopember 2024.

POSNU merupakan salah satu diantara pemantau pemilu yang sudah terdaftar di KPU RI dan Bawaslu RI. “Untuk Sumenep sudah kami daftarkan pada Oktober lalu. Semua berkas sudah lengkap, tapi sampai sekarang masih dalam proses di KPU Sumenep,” ungkapnya.

Baca Juga:  Daftar Lengkap Susunan Empat Komisi DPRD Sumenep Periode 2024-2029

Ketua POSNU Sumenep, Hilda Febriyanti mengatakan, pemantauan pemilu merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya penghormatan terhadap hak-hak pemilih. “Kami ingin memastikan kedaulatan pemilih dan kualitas Pilkada 2024,” tegasnya.

Hilda menjelaskan, pada prinsipnya pemantauan merupakan kegiatan memantau tahapan proses pelaksanaan Pilkada dengan cara mengumpulkan data, temuan dan informasi pelaksanaan Pilkada.
“Itu semua sudah kami lakukan sambil menunggu sertifikat resmi dari KPU Sumenep,” tegasnya.

Baca Juga:  Kapolri Instruksi Proses Hukum Bacapres Tersandung Pidana Ditunda

Menuru Hilda, berbagai potensi pelanggaran, baik oleh pasangan calon, penyelenggara pemilu, hingga aparatur sipil negara atau ASN perlu dicegah. Sehingga pengawasan perlu diperketat, termasuk keterlibatan pemantau dari masyarakat ssipi sangat penting.

Pada Pilkada Sumenep 2024 diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan nomor 01 KH Ali Fikri-KH Moh Unais Ali Hisayam (FINAL), dan pasangan 02 Achmad Fauzi Wongsojudo-KH Imam Hasyim (FAHAM).

Baca Juga:  Sikap Tegas Civitas STKIP PGRI Sumenep atas Demokrasi Indonesia di Tahun Politik 2024

Untuk Pilgub Jatim diikuti tiga pasangan calon, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukhman Hakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan Tri Rismaharini-Gus Hans.

“Semua calon dan tim masing-masing calon punya potensi yang sama melakukan pelanggaran pemilu. Kita awasi semua. Kita semua berkewajiban menciptakan iklim pemilu yang jurdil dan demokratis di Pillkada ini,” pungkasnya. (*)