Opini  

Perihal Hidup dan Segala Kerumitannya

I know, this my life, but im so tired, very tired.

Tuhan takdirkan hidup ini untuk aku. Tuhan hadirkan mereka untuk aku. Tuhan lahirkan aku di keluarga dengan finansial yang seadanya, tidak kurang dan lebih.

Tuhan berikan semua kebutuhan hidupku, tapi terkadang tuhan tak memberikan semua keinginanku. Hakekat hidup itu harus di jalani. Tapi harus berpikir untuk selanjutnya apa.

Berbicara tentang hidup, pasti semua orang mempunyai ceritanya masing-masing. Bahagia sedih susah senang, itulah warna hidup. Memang, tak selamanya indah tak selamanya bahagia, tak selamanya susah sedih. Hidup ini berputar, Tuhan lah sang perencana terbaik di setiap cerita-cerita manusia. Walau tak indah dimata kita, namun indah di atas semua kehendakNya.

Kita hidup diantara manusia-manusia yang beragam sifat dan sikapnya, diantara kerasnya hidup kita semua bertahan. Merasakan masa kecil hingga tahap dewasa sampai lansia. Mempunyai cerita hidup di setiap pengalamanya.

Baca Juga:  Pengadilan Seoul Keluarkan Surat Perintah Penahanan untuk Presiden Korea Selatan

Bahagia? tentu, tapi kali ini bahagia versiku berbeda. Aku bahagia karena masih di hadirkan orang-orang baik. Tak harus bahagia akan banyaknya harta, tak perlu bahagia akan harta yang kita punya, terkadang orang yang lemah menurutnya akan selalu memandang orang yang lebih di atasnya. Berpikir bagaimana caranya ia akan sepertinya, tapi orang yang lebih di atas menurutnya selalu berpikir bahwa “aku dulu sepertinya”.

Beginilah hidup penuh dengan tanda tanya, kita tak tau apa yang akan terjadi besok, akan menjadi apa nantinya, semua itu sudah terencana oleh Tuhan sang maha berkehendak.

Sebagai manusia pendosa, tempatnya salah, tak mungkin jika kita tak pernah meminta maaf di setiap kesalahan yang kita perbuat sengaja ataupun tidak. Lagi dan lagi, itulah hidup. Sengaja kita di benturkan agar selalu kuat di setiap keadaan, agar selalu sabar dan ikhlas di setiap keadaan yang menempa kita. Hanya kita dan Tuhan sajalah yang bisa memahami dan mengerti setiap masalah dan ujian kita masing-masing.

Baca Juga:  Tiga Penyebab Kekalahan Brasil Saat Melawan Kroasia

Tuhan sang pemberi kuasa atas ujian itu, dan kita sebagai hambanya penerima yang tentu pasti bisa melewatinya. Jikapun ada orang yang bisa dijadikan tempat untuk sekedar berkeluh setelah-Nya, mungkin dia hanya akan memberikan nasehat dan saran untuk kita. Dan itulah cara Tuhan menghadirkan jawaban melalui jalan orang-orang yang dihadirkan dan dikirimkan tuhan untuk kita.

Sebenarnya hidup ini mudah, hanya saja kita yang selalu memberatkan dalam pikiran. Sehingga kadang kala kita tak menjalaninya karena terlalu menjadi beban dalam pikiran. Masalah hidup selamanya akan terus ada selama kita belum mati menghadap kepada sang pencipta. Semua akan selesai jika sang kholik memanggilnya. Dunia bukanlah tempat untuk istirahat, tapi dunia tempatnya kita berlomba-lomba bekerja sekeras mungkin dan semaksimal mungkin hingga mengharap Ridhonya.

Baca Juga:  Ekspor Pasir Laut RI Ancam 34 Ribu Orang Nganggur, PDB Turun Rp 1,22 T

Sementara, sebagian lagi dari makhluk dimuka bumi ini tak akan pernah merasa cukup akan mengejar dunia, dan itu pasti. Dunia hanya sementara, kita tak tau kapan kita akan meninggalkan apa yang tuhan titipkan ini. Hidup itu mudah, mulai bersyukur atas apa yang kita punya, menjalani apa yg kita miliki, dan menerima apa yang telah dihadirkan tuhan kepada kita. (*)

Penulis: Lidia