Olimpiade Matematika Se-Madura (OKARA) 2024 di STKIP PGRI Sumenep bakal segera digelar awal tahun mendatang. Kompetisi Matematika ini dibuka bagi siswa SD, SMP da SMA sederajat.
Pendaftaran OKARA 2024 dibuka sejak 12 Desember 2023 hari ini sampai 27 Januari 2024. Sementara kompetisinya akan berlansung mulai 3 – 4 Februari 2024, bertempat di di Kampus STKIP PGRI Sumenep.
Bagi lembaga sekolah yang minat untuk mendaftarkan siswa-siswinya tersedia pendaftaran online dan offline, dan simak persyaratan berikut:
1. Siswa aktif dibuktikan dengan foto copy kartu pelajar atau surat keterangan aktif.
2. Bukan pemenang juara 1, 2 dan 3 OSN tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, dan/atau bukan pemenang juara 1, 2, dan 3 Okara sebelumnya di jenjang yang sama dengan mengisi surat pernyataan yg sudah di sediakan.
3. Mendaftar diri dengan mengisi formulir yang sudah di sediakan oleh panitia baik secara online/offline.
4. Membayar HTM sebesar 40.000 untuk SMA dan SMP, serta 35.000 untuk SD.
Untuk konfirmasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor WA 087763115814 untuk tingkat SD sederajat, 087850333818 untuk tingkat SMP sederajat dan 085259658835 untuk tingkat SMA sederajat.
Pendaftaran offline dapat langsung mendatangi Kantor Prodi Matematika STKIP PGRI Sumenep, untuk pendaftaran online dapat dilakukan melalui link berikut:
https://bit.ly/Matriks-Persyaratan-OKARA-VI
https://bit.ly/Formulir-Pendaftaran-OKARA-VI-2024
Ketua HMP MATRIKS, Moh. Yasir menuturkan bahwa OKARA merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kemapuan Matematika bagi para pelajar
“Dengan adanya lomba ini, kami ingin memberikan peluang kepada siswa yang memang mempunyai kemampuan lebih di Matematika untuk menjadi juara, apalagi siswa yg belum pernah mengikuti olimpiade tingkat nasional,” terangnya, Selasa (12/12/2023), di Sekretariat HMP Bersama STKIP PGRI Sumenep.
Selain itu, OKARA dilaksanakan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan minat para pelajar terhadap Matematika.
“Sehingga dengan adanya OKARA ini, juga diharapkan bisa mengubah perspektif yang menganggap Matematika itu sulit untuk dipelajari dan dipahami,” pungkasnya. (rilis/red)