Pantas Pengangguran Sering Ngantuk, Ternyata ini Penyebabnya

Kenapa pengangguran yang tidak banyak aktivitas sering merasa ngantuk? padahal tidak banyak energi yang terbuang, selain itu porsi tidur juga sudah cukup. Bukankah energi tubuh banyak tidak terkuras?

Bukan hanya pengangguran, semua orang yang tidak memiliki banyak aktivitas bisa mengalami hal serupa pula. Kenapa bisa demikian?

Pertanyaan di atas secara singkat dapat dijawab bahwa saat tidak banyak aktivitas tubuh kelebihan energi. Tapi bukan berarti hal itu menyebabkan mata bisa melek terus. Justeru sebaliknya, kelebihan energi itu akan berakibat pada lonjakan gula dalam darah, alhasil akan menyebabkan rasa kantuk.

Berikut Penjelasannya:

Kelebihan energi yang disebabkan oleh lonjakan gula atau stimulan dapat menyebabkan ngantuk karena adanya respons tubuh terhadap penurunan energi setelah lonjakan tersebut. Fenomena ini sering disebut sebagai “crash” atau “kelelahan setelah lonjakan energi.”

Baca Juga:  Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Santuy

Ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula atau stimulan, tubuh dapat merespons dengan meningkatkan produksi insulin dan serotonon. Insulin membantu mengatur kadar gula darah, tetapi serotonon juga dapat memicu perasaan kantuk dan relaksasi.

Lonjakan energi yang cepat dan tinggi yang disebabkan oleh gula atau stimulan dapat diikuti oleh penurunan energi yang tajam, sehingga membuat seseorang merasa lelah atau ngantuk. Ini adalah respons alami tubuh terhadap fluktuasi kadar gula darah dan perubahan hormon.

Di sini kami juga uraikan 8 hal penyebab rasa ngantuk yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Kurang Tidur:

Salah satu penyebab utama ngantuk adalah kurang tidur. Jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur malam sebelumnya, tubuh cenderung merespon dengan mengantuk.

Baca Juga:  Begini Proses Cetak Uang dan Fungsi Nomor Seri Uang Milik Kaesang Pangarep

2. Kualitas Tidur yang Buruk:

Meskipun tidur cukup lama, kualitas tidur yang buruk, seperti sering terbangun atau tidur dalam posisi yang tidak nyaman, dapat menyebabkan rasa ngantuk di siang hari.

3. Polusi Udara atau Lingkungan yang Buruk:

Udara yang tercemar atau lingkungan yang kurang sehat dapat mempengaruhi tingkat oksigen dalam tubuh dan menyebabkan rasa ngantuk.

4. Stres dan Kecemasan:

Beban pikiran atau kekhawatiran yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat memicu rasa ngantuk.

5. Kurang Aktivitas Fisik:

Kehidupan yang kurang aktif atau kurangnya latihan fisik dapat membuat tubuh kelebihan energi yang seharusnya dihabiskan, menyebabkan ngantuk.

6. Pola Makan yang Tidak Sehat:

Makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan energi diikuti oleh penurunan, yang membuat seseorang merasa ngantuk.

Baca Juga:  Dampak Mengerikan Kesehatan Lingkungan Tak Terjaga Baik, Hindari Risikonya

7. Dehidrasi:

Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan energi dan rasa ngantuk.

8. Kondisi Medis:

Beberapa kondisi medis seperti sleep apnea, insomnia, atau anemia juga dapat menjadi penyebab ngantuk yang persisten.

Jika rasa ngantuk terus berlanjut atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menilai penyebabnya dan mencari solusi yang sesuai.

Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan dengan indeks glikemik yang lebih rendah dan mengonsumsi nutrisi yang memberikan energi secara bertahap untuk menghindari lonjakan dan penurunan tajam yang dapat menyebabkan kelelahan. Pilihan makanan yang seimbang dan menjaga asupan gula yang terkendali dapat membantu menjaga stabilitas energi tubuh. (*)