News  

Ngawur? Luhut Binsar Pandjaitan Bilang Militer Indonesia tak Perlu Unggul

Nata Indonesia – Negara-negara lain tengah berlomba memperkuat militernya untuk mempertahankan kedaulatan mereka. Pada saat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kekuatan militer Indonesia tidak perlu unggul dibanding negara lain.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi lain yang bisa menjadi unggulan, yakni bidang kelautan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Indonesia, sambung luhut, baru sedikit memanfaatkan potensi laut yang ada di dalam negeri.

“Saya bicara agak panjang lebar mengenai kelautan, karena kita sedikit menyentuh kelautan. Jadi potensi laut kita tata tadi bagaimana tadi penataan kabel laut, pipa laut dan segala macam kita,” katanya dalam pembukaan acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Gelar Festival Layangan LED di Pantai Lombang

Bahkan Luhut menegaskan bahwa menjadi negara super power dengan kekuatan militer tidak penting. Pasalnya ia mengklaim, tidak akan ada lagi penjajah yang dilakukan negara lain.

“Kita tidak perlu menjadi super power militer, nggak perlu. Karena saya ngalamin tidak akan ada satu negara pun yang bisa menduduki negara lain,” tegasnya.

Baca Juga:  Festival Tradisi Islam Nusantara NU Banjir Pujian Netizen Manca Negara

Lalu bagaimana untuk mempertahankan dan menjaga lauatan Indonesia dari pencaplokan negara lain. Misal Natuna yang masih tegang, diperebutkan sana-sini. Kemudian bagaimana dengan contoh perang antar negara Rusia-Ukraian?

Seperti diketahui, 75% wilayah Indonesia adalah laut, mencakup 17.500 pulau, dan garis pantai mencapai kurang lebih 108.000 km, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa jadi harta karun maritim Indonesia.

Dalam paparannya, Luhut membeberkan potensi maritim Indonesia. Mulai dari mega biodiversity (keanekaragaman hayati) mencakup 8.500 spesies biota laut, lebih dari 50 juta ton per tahun potensi produksi budidaya laut, 12 juta ton per tahun potensi produksi lestari perikanan, hingga 45% perdagangan barang di dunia dikapalkan melalui laut Indonesia.

Baca Juga:  Kamp Perbatasan Myanmar-Tiongkok Diserang Artileri, 29 Orang Tewas

Selain itu, ada potensi 115.000 kabel laut penopang arus digitalisasi nasional dan global, serta potensi blue carbon dan energi baru terbarukan. “Potensi tersebut masih belum kita sadari sepenuhnya,” ujar Luhut, dilansir CNBC Indonesia. (zuri/red)