Nata Indonesia – Kehadiran Teknologi Artificial Intelligence (AI) mulai banyak diperbincangkan oleh banyak tokoh. Banyak yang memandang AI merupakan ancaman bagi kehidupan manusia. Pasalnya dianggap akan menggantikan peran manusia di berbagai bidang pekerjaan. Lebih ekstrim dinilai bisa menurunkan kreativitas berpikir manusia.
Seperti yang diungkapkan Stephen Hawking dan Stuart Russell, pengembangan AI dapat menyebabkan “ledakan kecerdasan” yang akan memusnahkan umat manusia. Selain itu, menurut Elon Musk, kecerdasan buatan akan menjadi “ancaman terbesar” bagi manusia.
Tentang AI
Artificial Intelligence adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti mengambil keputusan, belajar, dan menyelesaikan masalah. AI mencakup berbagai macam teknologi, termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence), pembelajaran mesin (machine learning), dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing).
AI dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi, seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, pengenalan bahasa, sistem rekomendasi, dan pemrosesan data. AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai macam industri, seperti perbankan, manufaktur, dan perdagangan. Namun, AI juga menimbulkan beberapa pertanyaan etis dan regulasi yang harus dipertimbangkan saat mengembangkan dan menggunakan teknologi ini.
Salah satu aplikasi yang sudah menyediakan AI untuk diakses dan digunakan oleh masyarakat luas yakni OpenAI.
Aplikasi AI OpenAI
OpenAI adalah sebuah lembaga penelitian independen yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI) dan teknologi terkait. OpenAI didirikan pada tahun 2015 oleh sekelompok pengusaha dan ilmuwan yang ingin membantu mengembangkan kecerdasan buatan secara bertanggung jawab dan menyediakan akses ke teknologi ini kepada masyarakat umum.
OpenAI telah mengembangkan beberapa proyek AI yang mengubah cara orang memahami dan menggunakan kecerdasan buatan. Contohnya adalah GPT (Generative Pre-training Transformer), sebuah model kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan teks yang sangat mirip dengan teks yang ditulis oleh manusia. OpenAI juga telah mengembangkan beberapa aplikasi AI yang dapat membantu manusia dalam menyelesaikan masalah yang kompleks, seperti pembelajaran mesin dan pengenalan bahasa alami.
Selain itu, OpenAI juga merupakan salah satu pendiri dan anggota dari Partnership on AI, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menjadi forum yang mempertemukan para ahli dan pakar dari seluruh dunia untuk membahas masalah-masalah yang terkait dengan kecerdasan buatan dan teknologi terkait. OpenAI juga terlibat dalam berbagai macam penelitian dan proyek yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kecerdasan buatan secara bertanggung jawab dan membantu masyarakat untuk memahami dan menggunakan teknologi ini dengan aman.
Yuser yang menggunakan AI bisa mencari apa saja yang dibutuhkan. Misal bertanya soal definisi pernikahan, politik, keungan, dan semacamnya.
Kendati demikian, OpenAI sendiri belum bisa menjelaskan hal atau masalah yang kompleks. Mereka baru bisa menjelaskan tentag hal umum dan sudah banyak dibicarakan oleh orang banyak. Hal ini disebabkan karena AI sendiri yang belum sempurna seperti manusia. AI masih memiliki kekurangan yang terus dikembangkan. Simak penjelasan di bawah:
Batasan AI
Kecerdasan buatan (AI) masih memiliki batasan dan tidak dapat melakukan semua hal yang dapat dilakukan oleh manusia. Misalnya, AI saat ini tidak dapat memahami atau merasakan emosi, menghargai atau merasa terhormat terhadap hak-hak asasi manusia, atau memiliki prinsip-prinsip moral yang sama dengan manusia. AI juga masih terbatas dalam kemampuannya untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks atau memahami kontekstualitas yang rumit.
Meskipun OpenAI telah mengembangkan beberapa proyek AI yang sangat maju, perusahaan ini tidak dapat mengatasi semua batasan yang ada pada teknologi AI saat ini. Selain itu, OpenAI juga tidak dapat memastikan bahwa teknologi AI yang dikembangkannya tidak akan digunakan secara tidak bertanggung jawab atau merugikan oleh pihak lain. Oleh karena itu, OpenAI terus bekerja untuk mengembangkan teknologi AI secara bertanggung jawab dan membantu masyarakat untuk memahami dan menggunakan teknologi ini dengan aman.
Dapat disimpulkan, AI dalam satu perspektif menjadi ancaman bagi manusia dan di sisi lain juga dapat membantu manusia dalam mempermudah pekerjaannya. Kehadiran teknologi baru memang sering menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang. Namun segala sesuatu yang baru pasti selalu memiliki kontrovesri dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena perbedaan pandangan dan tujuan dalam kehidupan.
Selain itu, baik buruk sebuah teknologi tergantung bagi penggunanya. Akankah digunakan untuk hal buruk atau memilih untuk dijadikan berbuat kebaikan. (red)