Menembus Tembok Kebijakan Nasional Demi Petani, DKPP Sumenep Perjuangankan Tembakau Masuk Daftar Pupuk SSubsidi

Chainur Rasyid Kepala DKPP Sumenep menyadari bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah pusat (dok.istimewa)

Nataindonesia.com • Sumenep – Di tengah deru perjuangan petani tembakau yang kian terhimpit oleh mahalnya biaya produksi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tampil sebagai garda terdepan. Mereka tak tinggal diam. Dengan semangat yang tak kenal lelah, DKPP bertekad memperjuangkan nasib para petani agar tembakau komoditas kebanggaan Madura masuk dalam daftar penerima pupuk subsidi dari pemerintah pusat.

Selama bertahun-tahun, tembakau tak pernah masuk dalam daftar tanaman yang berhak atas pupuk subsidi. Padahal, ribuan petani menggantungkan hidup mereka pada daun emas ini. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, dengan nada tegas dan penuh keprihatinan, menyatakan bahwa aturan tersebut berlaku secara nasional, memaksa petani tembakau di seluruh Indonesia, termasuk Madura, untuk bertahan tanpa sokongan subsidi.

“Petani tembakau tidak boleh menggunakan pupuk bersubsidi, aturannya memang begitu,” ujar Chainur, Minggu (21/09/2025), dengan nada getir.

Di balik meja rapat dan dokumen kebijakan, Chainur yang akrab disapa Inung bergerak aktif. Ia tak hanya menyuarakan aspirasi Sumenep, tetapi juga menggandeng kabupaten lain yang menjadi sentra tembakau. Tujuannya satu: memperkuat suara, menembus tembok kebijakan pusat yang selama ini membisu terhadap nasib petani tembakau.

Baca Juga:  Bazar Tani di Jantung Keraton: Ketika Sejarah dan Harapan Petani Coba Diwujudkan Oleh DKPP Sumenep

“Setiap rapat dengan pemerintah pusat, kami sudah menyampaikan persoalan tersebut. Kami juga berkoordinasi dengan kabupaten lain sentra tembakau, khususnya di Madura, agar suara kami lebih kuat,” tegasnya.

Namun, perjuangan ini bukan tanpa rintangan. Chainur menyadari bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah pusat. Daerah hanya bisa mengusulkan, berharap, dan menunggu dengan harap-harap cemas.

Di sisi lain, suara dari ladang tembakau menggema penuh harap. Asim, seorang petani asal Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, menyampaikan jeritan hati yang mewakili ribuan petani lainnya.

“Kalau bisa diberikan bantuan pupuk khusus bagi petani tembakau di Sumenep. Kami berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk meringankan beban petani,” ungkapnya, dengan mata yang menyimpan harapan dan kelelahan.

Baca Juga:  Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Santuy

Meski jalan terjal terbentang di depan, DKPP Sumenep tak mundur. Mereka terus melangkah, membawa harapan para petani yang selama ini berjuang dalam senyap. Ini bukan sekadar soal pupuk ini soal keadilan, soal keberpihakan, soal keberlangsungan hidup para penjaga tanah Madura.

Jika tembakau adalah napas bagi petani, maka subsidi adalah oksigen yang mereka butuhkan. Dan DKPP Sumenep, dengan segala daya dan upaya, bertekad untuk memastikan napas itu tak terputus.

(Red/bhr).