Nata Indonesia – Perkawinan usia dini disumenep ternyata masih terjadi, khususnya di kepulauan Sumenep. Hal ini berdasarkan temuan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan (LPMK) Sumenep.
Menurut Suryadi selaku ketua LPMK Sumenep, perkawinan usia dini dikepulauan masih sering terjadi. Bahkan dalam baru-baru ini ada peristiwa perkawinan anak usia dini yang masih baru lulus sekolah dasar.
“Ya kita temukan kasus ada anak baru lulus SD sudah di nikahkan oleh orang tuanya” terang Suryadi.
Dirinya berharap KPAI Sumenep dan Penyuluh Agama turun tangan memberi edukasi dan sosialisasi tentang hal tersebut.
“KPAI dan Penyuluh agama harus tahu peristiwa ini, pembiaran seperti ini dapat membahayakan anak-anak usia dini. Yang semestinya masih dalam tahap belajar malah masuk ke dalam ‘bahaya’ pernikahan di usia muda” tegasnya.
Kedepan menurut Suryadi harus ada edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan dengan mengikut sertakan berbagai pihak yang ada di wilayah tersebut.
“Tokoh agama, pemerintah desa, organisasi perempuan, dan pemuda harus di ikut sertakan dalam sosialisasi. Biar nanti mereka menjadi garda terdepan dalam memberi pemahaman kepada masyarakat” Minta Suryadi.
Salam waktu dekat LPMK Sumenep akan melaksanakan kunjungan kepada KPAI Sumenep guna mendiskusikan Langkat yang tepat dalam menghentikan maraknya pernikahan usia dini di kepulauan.
“Ya kita akan diskusi nanti dengan KPAI guna langkah yang tepat, karena ini yang terjadi di kepulauan” ungkapnya. (mu/red)