News  

Marak Pemerkosaan Disertai Pembunuhan, MUI: Butuh Penanganan Serius

Foto : Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam (SBPI) KH Jeje Zaenuddin.

Nataindonesia.com – Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam (SBPI) KH Jeje Zaenudin, menyampaikan keprihatinannya atas berbagai kasus pelecehan seksual, perbuatan mesum remaja, hingga pemerkosaan yang disertai pembunuhan. Seperti yang viral di media sosial. Sabtu (5/10/2024).

Kata Kiai Jeje, masalah tersebut membutuh solusi bersama dari berbagai elemen. Pasalnya, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang menyatakan diri berpegang teguh kepada nilai-nilai luhur agama dan budi pekerti, sepatutnya fenomena ini harus segera dicegah dan dihentikan.

“Di antaranya melalui penguatan pendidikan agama dan budi pekerti yang lebih substantif dari sekedar formalitas, dan membuat sanksi hukum sosial dan pidana yang menjerakan,” kata Kyai Jeje.

Baca Juga:  Korban Pemerkosaan sampai Jam 5 Pagi Dituding Tawarkan Hubungan Intim Lebih Dulu

Kyai Jeje menjalankan, fenomena ini semacam gunung es, di mana yang nampak dan viral di media hanya sebagian kecil dari kasus-kasus yang mungkin sangat banyak terjadi di berbagai daerah.

Pelecehan seksual guru kepada siswinya, ayah kepada anaknya, senior kepada yuniornya, atau di antara sesama teman mereka. Sudah begitu banyak kasus diberitakan dan diviralkan, tetapi belum disikapi dengan langkah serius dan penegakan hukum yang keras. Lama-lama, sambungnya, bisa dianggap sebagai suatu perilaku pelanggaran moral yang biasa-biasa saja.

Baca Juga:  Gus Arya Resmikan Cyber Anti Hoax Laskar NKRI Bersatu

“Padahal kasus demikian semakin marak, jelas sangat mengancam akhlak dan moralitas generasi penerus bangsa,” ujar Kyai Jeje.

“Kita harus ingat pepatah bijak tentang hakikat kemajuan suatu bangsa karena kemuliaan akhlaknya. Maka jika akhlak dan moralitas telah hilang, tidak ada nilai kemuliaan suatu bangsa walau kemajuan dunia dan ilmu pengetahuan telah mencapai puncaknya,” imbuhnya.

Di antara langkah nyata yang dapat dilakukan, menurut Kiai Jeje adalah gerakan simultan dan masif seluruh pihak yang bertanggungjawab. Pemerintah dengan kewenangan dan perangkat aparatnya yang lengkap melakukan pencegahan dengan memblokir semua situs yang mengandung konten mesum, porno dan kekerasan, penegakkan hukum yang tegas kepada setiap pelanggar.

Baca Juga:  Indonesia Kirim Bantuan ke Palestina Hasil Urunan

Lembaga pendidikan memperkuat kedisiplinan budi pekerti dan pengawasan sivitasnya; para alim ulama dan tokoh masyarakat terus membimbing, membina, dan memberi tauladan akhlak mulia kepada umat; para orang tua meningkatkan pengawasan anggota keluarga mereka di rumah.

“Demikian pula media massa menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik; sarana hiburan, shopping dan arena publik lainnya harus ikut menutup ruang dan fasilitas yang dapat dijadikan tempat kejahatan seksual,” pungkasnya. (*)