News  

Tak Gentar! Pelajar Kritik Proyek Pengaspalan, Netizen: Perlu Dilindungi Pasti Dapat Tekanan

Viral Pelajar Kritik Proyek Pengaspalan, Netizen Perlu Dilindungi Pasti Dapat Tekanan
Foto hasil screnshoot dari video Pelajar kritik pengaspalan. (nataindonesia.com)

Nata IndonesiaViral seorang diduga pelajar kritik proyek pengaspalan jalan Dusun Sosor menuju Lumban Julu Desa Bonan Dolok II, Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatra Utara.

Tampak dalam video tersebut, Ia mengambil batu-batu kecil pinggiran jalan yang sudah dilapisi aspal. Batu itu diambil dengan sangat mudah memakai tangan kosong. Ia ingin menunjukkan bahwa kualitas pengaspalannya buruk.

Pelajar kritik proyek pengaspalan ini viral di berbagai media sosial seperti tiktok dan twitter. Pelajar itu dalam videonya juga menunjukkan banner proyek pengaspalannya yang menungkan standarisasi pengerjaan serta pagu anggaran pengaspalan.

Baca Juga:  PC IPNU IPPNU Sumenep Launching Media Publikasi

Pelajar kritik proyek pengaspalan kemudian membacakan besaran anggaran yang tertera dalam banner. “Dana sebesar ini seratus sembilan puluh sembilan Juta tujuh ratus ribu, ya,” katanya.

Dalam video itu tampak pelajar kritik proyek pengaspalan tidak hanya sendirian, dia juga tengah ditemani oleh seorang temannya yang ada di belakang banner proyek. Mereka saling menjelaskan mengenai kritik mereka.

Baca Juga:  Viral Menteri Basuki Jadi Drumer Band Kotak

Ia pun mengungkap rasa kecewa dengan ungkap satir. “Oh sangat memuaskan ya, sehingga masyarakat merasa sangat kecewa,” tegas pelajar kritik proyek pengaspalan.

Jalan yang disangsikan oleh Pelajar kritik proyek pengaspalan ini diduga dikerjakan oleh  PTT. ANN Ola Mandiri, dengan sumber dana DAU TA 2022 dan masa pengerjaan 45 hari kalender.

Video pelajar kritik proyek pengaspalan juga diunggah oleh akun twitter @QaillaAisyiqah, telah mendapat tayangan lebih dari 1 juta dan diretweet sebanyak 3.580.

Baca Juga:  Jomblo di Indonesia bisa Membuat KK Sendiri

“Pelajar ini menguji kekuatan aspal, Dana 200jt, buat proyek 20jt,masuk kantong 180jt?!,” tulis @QaillaAisyiqah.

Salah satu netizen akun @ddnmip mengatakan, pelajar kritik proyek pengaspalan ini mesti didukung lantaran tidak menutup kemungkinan mendapat tekanan dari berbagai pihak. “ Bagus berani. Perlu didukung.. karena anak ini pasti akan dapat tekanan ini,” ungkap. (red)