News  

LIDS: DLH Sumenep Buang-Buang Anggaran

Nata Indonesia – LIDS menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep tidak bisa mengelola anggaran pembangunan. Bahkan terkesan hanya sekadar asal bisa menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tanpa mempertimbangkan kemanfaatannya.

Penilaian itu disebabkan karena DLH telah membongkar tugu kota Sumenep yang masih sangat bagus, kemudian dibangun ulang melalui APBD 2023.

Ketua LIDS Asmu’i mengatakan, DLH Sumenep mestinya lebih mengutamakan pembangunan penunjang kesehatan lingkungan dan masalah pencemaran lingkungan.

Baca Juga:  Ketua DPRD Sumenep H Zainal Sebagai Santri Geram pada Praktik Prostitusi: Kita Jaga Marwah Kemanusiaan

“DLH tidak mampu mengelola anggaran dengan baik, tidak bisa menganalisa mana yang penting dan mana yang tidak, padahal PR DLH banyak sekali seperti pengelolaan TPA yang masih amburadul, pencemaran  di beberapa titik, pencegahan limbah dan tempat sampah di beberapa titik seputaran kota,” katanya, Sabtu 14 Oktober 2023.

“DLH membuang-buang anggaran ratusan juta yang tidak jelas fungsi dan manfaatnya. Saya rasa Kadis DLH perlu sekolah lagi dalam perencanaan anggaran dan penggunaan anggaran,” sambung Asmu’i.

Baca Juga:  Prabowo di Hadapan Cak Nun: Saya Dulu Mantan Capres, Sekarang Menteri Pertahanan Lumayan

Lingkungan kabupaten Sumenep kini memang belum terjaga dengan baik. Misal di daerah sekitar wisata religi Asta Tinggi. Tumpukan sampah di sana banyak dan berserakan. Bahkan pinggiran Hutan Kota yang bersebelahan tempat wisata sering dijadikan tempat pembuangan sampah dan kini hari semakin menumpuk.

Baca Juga:  Optimal Tangani Pasien, Puskesmas Batang-Batang Komitmen Tingkatkan Layanan Kesehatan

Contoh lain adalah tempat penampungan sampah sementara di Jalan Lingkar Talangan yang tidak terurus dengan baik. Padahal di sana banyak UMKM penjual ikan bakar yang berjejer sebagai salah satu penunjang ekonomi masyarakat.

“Kepala DLH kalau tidak sanggup mengelola anggaran dengan tepat lebih baik mundur dari jabatannya, hal itu lebih terhormat,” pungkas Asmu’i. (red)