News  

KKN Universitas 17 Agustus Surabaya Bantu Kelola Medsos UMKM Wisata Desa Dilem

Nataindonesia.com – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya membawa angin segar bagi pengembangan ekonomi digital di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Mojokerto, Jawa Timur.

Sebanyak 35 mahasiswa yang tergabung dalam program KKN ini menginisiasi pelatihan penggunaan media sosial untuk pelaku UMKM dan pengelola wisata setempat, yang dimulai pada Rabu (10/7/2024).

Desa Dilem berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian dan memiliki banyak potensi di sektor pertanian dan rekreasi. Namun, salah satu hambatan dalam pertumbuhan ekonomi Desa Dilem adalah kurangnya promosi digital.

“Kami melihat ada kesenjangan antara potensi Desa Dilem dengan pemanfaatan teknologi digital untuk promosinya.” Ujar Bintang salah satu koordinator dalam kelompok KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Baca Juga:  Tentara Israel Bagikan Peta Komplek Gaza yang Bakal Diserang

Hal tersebut juga yang menjadi salah satu alasan mengapa program pelatihan ini dimulai. Selain itu program kerja ini sangat cocok dengan tema KKN dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu, “Penerapan Inovasi dan Teknologi Guna Mendukung Pencapaian SDGs Desa”.

Program pelatihan ini diikuti oleh perangkat desa, ketua kelompok UMKM Desa Dilem dan pengelola bukit semar. Materi yang diberikan meliputi dasar pembuatan konten menarik untuk Instagram dan TikTok, cara menggunakan hashtag, cara berinteraksi dengan pengikut.

Baca Juga:  Kades Jangkong Sumenep: Masa Jabatan 9 Tahun untuk Pengabdian kepada Masyarakat

Salah satu peserta pelatihan yang biasa di sebut bu bayan, beliau merupakan ketua kelompok UMKM dari Desa Dilem sendiri.

“Selama ini kami hanya mengandalkan pembeli yang datang langsung atau memasarkan lewat status whatsapp saja.” Sekarang, kami bisa menjangkau pasar yang jauh lebih luas dengan belajar menggunakan Instagram dan TikTok,” ujar Bayan dengan semangat.

Sementara itu, Rudy selaku LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) serta pengelola bukit semar mengakatan bahwa pelatihan ini memberikan pemaparan tentang pentingnya keterlibatan media sosial menjadi wadah promosi.

“Ternyata banyak pendaki yang mencari informasi lewat Instagram dan Tiktok sebelum mendaki. Dengan aktif di media sosial, kami bisa memberikan informasi terkini tentang kondisi Bukit Semar dan sekaligus mempromosikan wisata Desa.”

Baca Juga:  Pemuda Asal Matanair Sumenep Dipukul Inisial Z Hingga Kepalanya Bocor

Dalam program ini kami mahasiswa KKN telah membantu dalam segi pembuatan akun Instagram dan Tiktok, selain itu kita juga memberikan pemaparan tentang cara menaikkan engagement konten.

Heru, Kepala Desa Dilem menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia mengatakan bahwa ini adalah contoh hebat bagaimana universitas dan masyarakat desa dapat bekerja sama untuk mendorong ekonomi digital.

“Kami berharap program seperti ini dapat diterapkan di desa-desa lain di Mojokerto,” harapnya. (*)