News  

KKN Mahasiswa UINSUKA Bantu Promosikan Desa Seribu Bunga di Kota Batu

Nataindonesia.com –  Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UINSUKA) Yogyakarta kelompok 298 membantu petani budidaya bunga Desa Sidomulyo  Kecamatan Batu, Jawa Timur.

Mereka membantu petani dengan pembuatan video promosi yang kemudian disebar ke berbagai media sosial. Kelompok yang terdiri dari 10 orang itu melakukan pengambilan gambar di Jl. Cemara Kipas gang IVV, Sidomulyo, Kecamatan Batu, Jawa Timur.

Desa Sidomulyo dikenal sebagai daerah agrowisata bunga atau lebih populer dengan sebutan desa bunga. Di desa itu ada lebih seribu jenis bunga telah dibudidayakan oleh para pembudidaya.

“Sidomulyo merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Batu Kota Batu, provinsi Jawa Timur. Letaknya sekitar 3 KM dari pusat kota Batu”, ujar Dhihan Hanifa selaku Koordinator kelompok 298, Jumat (22/09/2023).

Dhihan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin itu menyampaikan, program kerja unggulan pada kelompok ini ialah membuat video profil gabungan kelompok tani yang sudah sejak lama membudidayakan bunga.

Baca Juga:  Kades Padangdangan Gagalkan 180 Warganya Dapat Bantuan DBHCHT, Dinsos Mengamini

“Melihat kondisi desa Sidomulyo yang hampir sebagian besar mata pencahariannya sebagai petani bunga, kami berinisiatif untuk membuat video profil gapoktan yang merupakan wadah untuk meningkatkan potensi-potensi yang ada”, ujarnya.

Dhihan berharap pembuatan video profil gapoktan bisa dilihat oleh masyarakat sehingga bisa mengenal Desa Sidomulyo dengan yang memiliki kekayaan dan keindahan alam.

Baca Juga:  Kini Giliran Hakim Yang Senyum Kegirangan Akan Disebar Data Pribadinya Oleh Cat Warior

“Kami berharap video profil gapoktan ini bisa menjadi media promosi yang nantinya bisa menarik banyak wisatawan yang datang ke desa Sidomulyo ini.” Jelasnya.

“Tujuan utama dari pembuatan video profil gapoktan ini adalah sebagai media promosi dan media penyampai pesan bahwa desa Sidomulyo meiliki potensi yang sangat bagus terutama dalam bidang pertanian bunga” Dhihan. (Rasadi/red)