Inovasi Dapur Sehat untuk Cegah Stunting Ala KKN NR03 Untag Surabaya

Hasil praktek pembuatan makanan sehat berbasis bahan lokal, seperti Sate Lilit Lele, nasi daun jeruk dan disajikan dengan buah.

Nataindonesia.com • Jakarta, 24 Mei 2025 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting, Kelompok KKN NR 03 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Dapur Sehat Jimbaran Wetan: Inovasi Pangan Bergizi untuk Cegah Stunting. Acara yang berlangsung di Pos PAUD Nusa Indah Desa Jimbaran Wetan ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidang gizi dan psikologi anak.

Edukasi Gizi dan Pengasuhan Sehat

Sesi pertama diisi oleh Aprilia Kusumawardhani, S.Gz, ahli gizi dari Lembaga Wahana Visi Indonesia, yang menekankan pentingnya pemenuhan gizi seimbang pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Ia mengajak para peserta untuk memanfaatkan bahan pangan lokal seperti sayuran hijau, ikan, dan protein nabati demi mencegah stunting sejak dini.

Sesi kedua menghadirkan Aulya Maharani, S.Psi., M.Psi, psikolog dari Rumah Stimulasi, yang mengedukasi peserta mengenai strategi mengatasi stres serta pentingnya pola asuh yang penuh kasih sayang. Ia menggarisbawahi bahwa pengasuhan yang baik harus berjalan seiring dengan pemenuhan gizi yang memadai.

Antusiasme Peserta dan Praktik Dapur Sehat

Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki balita dengan status BGM (Bawah Garis Merah) dan BGT (Bawah Garis Tengah). Setelah sesi sosialisasi, mereka diajak untuk langsung mempraktikkan pembuatan makanan sehat berbasis bahan lokal, seperti Kue Talam Kacang Hijau, Sate Lilit Lele, Ikan Kembung Kuah Santan, Ayam Pop Khas Minang, dan Nasi Uduk Daun Jeruk.

Baca Juga:  Bazar Tani di Jantung Keraton: Ketika Sejarah dan Harapan Petani Coba Diwujudkan Oleh DKPP Sumenep

Menurut Dia Puspitasari, S.Sosio., M.Si, Dosen Pendamping Lapangan NR 03, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga Desa Jimbaran Wetan.

“Kami ingin program ini bisa menjadi langkah nyata dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka stunting,” ujarnya.

Baca Juga:  Orang Indonesia Menyebar Dimana Saja?

Kolaborasi Mahasiswa dan Masyarakat

Antusiasme Peserta dan Praktik Dapur Sehat
Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki balita dengan status BGM (Bawah Garis Merah) dan BGT (Bawah Garis Tengah).

Mahasiswa KKN berperan aktif sebagai fasilitator, pendamping teknis, dan dokumentator dalam kegiatan ini. Menurut Aisyah Ayu Ardhani, mahasiswa Jurusan Psikologi, keberadaan mereka di desa bertujuan untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Pemerintah desa dan kader kesehatan setempat menyambut baik inisiatif ini dan berencana mengadakannya secara berkala. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Desa Jimbaran Wetan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan stunting demi generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

(Red/Bhr).