Nata Indonesia – Sejarah kereta api (KA) di Madura ditandai dengan peresmian Madoera Stoomtram Maatschappij, N.V. (MdrSM), perusahan KA Hindia Belanda di Madura yang resemi beroperasi sejak 1897.
MdrSM kemudian secara bertahap membangun jalur KA yang membentang dari Kabupaten Bangkalan (ujung barat Madura) – Tambangan Kalianget Kabupaten Sumenep (ujung timur Madura). Dimulai sejak tahaun 1898 – 1913.
Jalur kereta api yang pertama kali dibuka oleh MdrSM adalah jalur ruas Kamal–Bangkalan sepanjang 18 km pada 8 Desember 1898, kemudian jalur Tambangan–Kalianget di Sumenep sepanjang 20 km dibuka pada 17 Februari 1899. Jalur kereta api yang terakhir dibuka adalah jalur Kamal–Kwanyar pada 1 September 1913.
Perhatikan gambar tabel di bawah ini sebagai untuk melihat detail pembanguan jalur KA Madura beserta waktu pembangunannya.
Kereta Api Madura menggunakan lokomotif trem uap dari Hartman buatan Jerman tahun 1897-1898 yang kemudian diber nomor seri C31 pada zaman pendudukan Jepang. Selain itu, MdrSM juga memiliki armada lokomotif trem uap dari Hohenzollern.
Semula KA Madura hanya digunakan sebagai moda transportasi pengangkut komoditi garam dari Sumenep ke Bangkalan atau sebaliknya.
Pada perkembangan berikutnya, KA Madura kemudian juga melayani transportasi angkutan umum paling cepat dan murah pada zamannya. Operasi KA Madura kala itu berlangsung hampir sehari penuh.
Jalur Kereta Api Madura Ditutup Bertahap
Catatan dokumen buku Djawatan Kereta Api (DKA) 1950 – awal nama Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)- mencatat, KA Madura pada tahun 1950 hanya mengoperasikan jalur ruas Kamal–Pamekasan dan Kamal–Bangkalan.
Jalur ruas Tanah Merah–Kwanyar dan Pamekasan–Kalianget ditutup pada tahun 1936-1937 karena MdrSM tidak lagi memperoleh untung dari lintas tersebut.
Pada pendudukan Jepang ini, jalur KA Kalianget – Pamekasan kemudian dibongkar oleh tentara Dai Nippon dengan mengerahkan tenaga-tenaga Romusha. Besi rel bekas jalur KA yang dibangun Belanda tersebut dijarah oleh Jepang untuk selanjutnya dijadikan mesin-mesin perang Jepang selama Perang Pasifik (Perang Dunia II).
Pada tahun 1980-an, PJKA mulai mengalami kerugian akibat kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, sehingga PJKA menutup penuh seluruh jalur di Madura pada tahun 1984. Meski secara jalur ini dimatikan tahun 1984, prasarana sudah sepenuhnya tak lagi digunakan sejak 1987.
Rencana Pembukaan Kembali Jalur Kereta Api di Madura – Jawa
Jalur Kereta Api Madura direncakan kembali dibangun dan diaktifkan. Hal itu berdasar Perpres No. 80 Tahun 2019. Pengaktifan KA Madura direncanakan dimulai dari Kamal–Sumenep.
Pembangunan KA Madura bertujuan untuk mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusila). (red)