Nata Indonesia – Bagi pemula kini untuk menerbitkan sebuah buku sudah cukup mudah. Sebagaiaman ditulis oleh user Quora Z Bahri tentang penerbit buku seperti di bawah ini.
Ada 4 macam penerbit buku dengan loyal resiko masing-masing, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penerbit buku itu di antaranya:
- Penerbit buku self publishing -menerbitkan secara mandiri. Jenis ini bisa digunakan oleh penulis pemula jika sudah kebelet ingin memiliki buku. Namun segala kematangan buku diborong sendiri. Mulai dari review, templet naskah, cover buku, layout hingga memasarkan (jika ingin dijual). — ketika segala persiapan sudah dirasa cukup, tinggal hubungi percetakan dan menyetor naskah bukunya
- Penerbit buku Vanity Publisher. ini mirip dengan jenis penerbitan poin 1. Hanya beda soal harga. Mekanismenya itu, Kita bisa menawar percetakan atau penerbit Indie untuk sebuah paket penerbitan sesuai harga. Misal, kita hanya butuh cover buku dan layout, sementara masalah lain sudah dikerjakan sendiri. Kebutuhan ini bisa diminta ke percetakan dengan harga tertentu.
- Penerbit buku Indie. Penerbit ini juga hampir sama dengan di atas. Bedanya review dan semacamnya akan dilakukan oleh pihak penerbit dengan catatan penerbit tertarik dengan buku kita. Kalau tidak tertarik ya kita baiaya sendiri lagi. Kemudian segala promosi Buku yang diterbitkan oleh penerbit Indie dibiayai oleh penulis sendiri. Namun penulis bisa memiliki royalti minimal 50%. Jumlah buku dicetak juga akan disesuaikan dengan permintaan.
- Penerbit buku Mayor. Buku kita yang diterbitkan oleh penerbit mayor akan ditanggung semua segala tetek bengeknya. Penulis hanya tingga nunggu cuan masuk rekening. – Buku kita akan dicetak dengan skala besar dan akan dipromosikan oleh penerbit. Ya penulis hanya tingga menikmati kopi sambil menulis buku baru dan cuan terus mengalir -kalau bukunya laku ya, hee— Namun Royalti yang didapat penulis sangat kecil. Yakni hanya berkisar 8–10% dari harga penjual per space. Ada juga yang 12% tapi jarang. Meski kecil kalau sampai laku 600 ribu eksemplar juga bisa miliaran tuh cuan kita. Seperti Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Ada yang perlu kita ketahui kalau ingin mengirim naskah ke Penerbit Mayor. Pertama kita harus kenali dulu kriteria jenis tulisan yang sering diterbitkan oleh penerbit mayor yang kita tuju. Kadang, naskah kita sudah bagus, namun salah membidik penerbit, akhirnya naskah kita tidak diterbitkan. Jadi setiap penerbit memiliki ciri dan kecendrungan tersendiri. (*)