ylliX - Online Advertising Network
News  

GMNI Jatim Kecam Insiden Pilkada Berdarah di Sampang Madura

Foto: Sekretaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur, Robi Nurrahman.

Nataindonesia.com – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 di Madura berdarah. Sekretaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur, Robi Nurrahman, mengutuk keras insiden pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Sampang, Madura.

Jimmy Sugito Putra menjadi korban pembunuhan yang sangat brutal, dilakukan oleh beberapa orang menggunakan Sajam hingga. Isu yang berkembang di tengah masyarakat, korban dibunuh lantaran masalah berbeda pilihan politik untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) Sampang 2024.

Robi menyatakan bahwa tindakan tersebut sangat disayangkan terjadi dalam kontestasi Pilkada serentak dan tidak dapat diterima karena merupakan pembunuhan yang sangat keji.

“Tidak bisa diterima kekerasan dalam bentuk apapun, terutama yang berujung pada hilangnya nyawa, harus dikecam keras oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Robi, (Kamis, 21/11/2024).

Kata Robi, dalang utama di balik insiden itu harus dikejar hingga tertangkap, bukan hanya pelaku pembacokan saja.

Baca Juga:  Guru Ngaji yang Diduga Perkosa Santriwati 2 Tahun Menyangkal di Hadapan Polisi

Eks Ketua GMNI Sumenep itu juga menyoroti peran Polres Sampang hingga Polda Jawa Timur dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada momentum politik.

“Polres Sampang harus membuktikan bahwa integritas kepolisian masih terjunjung tinggi tanpa ada dusta, Polda Jatim harus benar-benar mengawasi proses hukum yang ditangani,” ujarnya.

Korban adalah orang tua dari kader GMNI IAIN Madura. GMNI Jawa Timur menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan menuntut Polda Jatim agar pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku, serta memberantas otak dari insiden pembunuhan tersebut.

Baca Juga:  Marak Perkawinan Usia Dini di Kepulauan, LPMK desak KPAI Sumenep Dan Penyuluh Agama Sumenep Turun Tangan

“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu mengedepankan dialog dan penyelesaian konflik secara damai,” tutup Robi.

(Red/R).