Nataindonesia.com • Jakarta, 16 Januari 2025 – Setelah lebih dari 460 hari konflik yang menghancurkan, Israel dan Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025. Kesepakatan ini dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, dengan negosiasi panjang yang berlangsung di Doha.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengonfirmasi bahwa kesepakatan ini mencakup penghentian sementara operasi militer dan pembebasan 33 sandera, termasuk wanita, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua. Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina selama fase ini.
“Pihak yang bertikai di Jalur Gaza telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dan sandera, dan (para mediator) mengumumkan gencatan senjata dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak,” ujar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, melansir dari AFP. Kamis (16/01/2025).
Gencatan senjata ini disambut dengan sukacita oleh warga Palestina di Gaza, yang merayakan kabar tersebut dengan sorak-sorai dan pelukan. Negara-negara Arab seperti Suriah, Yordania, Maroko, Lebanon, dan Tunisia juga merayakan pengumuman ini dengan berbagai bentuk perayaan.
Melansir dari AFP, Presiden Israel Isaac Herzog, mendukung kesepakatan ini sebagai langkah moral dan kemanusiaan yang penting untuk membawa kembali para sandera. Sementara itu, Hamas menyebut kesepakatan ini sebagai hasil dari keteguhan rakyat Palestina dan perlawanan di Gaza.
“Ini adalah langkah yang benar. Ini adalah langkah yang penting. Ini adalah langkah yang perlu. Tidak ada kewajiban moral, kemanusiaan, Yahudi, atau Israel yang lebih besar daripada membawa putra dan putri kami kembali ke kami – baik untuk memulihkan diri di rumah, atau untuk dimakamkan,” katanya, Kamis (16/1/2025).
Meskipun masih ada beberapa poin yang belum terselesaikan, kesepakatan ini diharapkan akan mengakhiri perang yang telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina dan 1.200 warga Israel. Tantangan besar masih menanti, termasuk pembebasan sisa sandera dan penarikan tentara Israel dari sebagian besar Gaza.
Semoga gencatan senjata ini membawa perdamaian dan harapan baru bagi warga Gaza dan seluruh dunia.
(Red/Bhr).