Sudah hampir dua tahun sejak jaringan 5G resmi dirilis di Indonesia. Namun hingga saat ini, layanan tersebut masih belum meluas. Alias hanya di daerah perkotaan besar saja.
Meski begitu, spektrum jaringan 5G dengan kualitas layanan jaringan internet itu di Indonesia masih rasa 4G.
“Spektrumnya masih belum ada. The real 5G services itu belum bisa dikembangkan. Yang ada sekarang kan 5G rasa 4G kan memang spektrum yang dipakai masih spektrum 4G,” kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023, dilansir dari cnbcindonesia, Minggu, (07/05/2023).
Untuk ke depannya, Dian menjelaskan 5G akan banyak digunakan untuk bisnis. Bagi konsumen, penggunaannya masih mirip dengan 4G, yakni untuk layanan internet dan download serta upload lebih cepat.
XL Axiata resmi menghadirkan 5G pada Agustus 2021. Saat itu, perusahaan mengikuti Telkomsel dan Indosat Ooredoo Hutchison yang sudah lebih dulu meluncurkan jaringan cepat tersebut.
Sejauh ini, 5G Xl Axiata bisa diakses di beberapa wilayah. Misalnya di Jakarta ada di Kelapa Gading, Penjaringan, Pademangan, Tanah Abang, Kembangan, Kebayoran Lama, Setiabudi, Gambir, dan Tebet.
Sementara itu, Direktur XL Axita Yessie Dianty Yosetya menjelaskan bisnis enterprise XL berfokus pada dua industri yakni pertambangan dan perkebunanan. Bukan hanya konektivitas, perusahan melihat adanya kebutuhan transformasi digital dari kedua industri.
Menurutnya, transformasi digital itu cocok untuk implementasi 5G. Misalnya mengumpulkan data atau otonomisasi di pertambangan dan di perkebunan pada proses pembibitan hingga panen.
“Potensi besar 5G ke depan. Kemungkinan besar use case sangat menarik di industri. Kalau consumer masih sama seperti sekarang,” jelas Yessie.
Penulis : Arya