Nataindonesia.com — Semangat kolaborasi antara kampus dan desa kembali terjalin kuat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun akademik 2024/2025. Para mahasiswa melakukan berbagai inovasi sekitar sebulan bersama masyarakat Desa Legung Timur Kecamatan Batang-Batang.
Kepala Desa (Kades) Legung Timur Maskam menjelaskan, pihaknya selalu menyambut baik seluruh mahasiswa dari berbagai universitas yang ingin melakukan KKN di desanya. Pasalnya, para mahasiswa dikatakan sebagai generasi yang bakal meneruskan seluruh pembangunanan dari tingkat desa hingga tingkat nasional.
“Jadi kami akan dukung penuh, mereka anak-anak kita memang harus selalu didukung agar bisa melaharikan berbagai inovasi untuk bangsa negara,” ucapnya.
Senada dengan kades, Kaur Umum Desa Legung Timur Khoirul Ibad juga mengatakan, mahasiswa merupakan generasi yang memiliki waktu dan pikiran masih segar. Mereka, sambungnya, membutuhkan ruang-ruang kolaboratif untuk memberi kesempatan kepada mereka guna melakukan berbagai kerja-kerja kreatif. “Jangan sampai anak-anak kita itu merasa kekurangan ruang kepercayaan untuk berkembang,” katanya.
Ibad Menegaskan, Desa Legung Timur juga tengah mengupayakan program pembentukan karakter pemuda desa. “Itu baru rencana kami, namun untuk teknis ke depan kami masih butuh musyawarah bersama seluruh perangkat dan tentunya bersama para mahasiswa dari desa kami sendiri,” pungkasnya.
KKN Mahasiswa UTM di Desa Legung Timur ditutup dengan sambutan meriah oleh seluruh perangkat desa setempat. Mereka menggelar panggung kesenian.
Acara penutupan yang berlangsung di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, pada Jumat malam, 18 Juli 2025. Momen ini menjadi penanda berakhirnya masa pengabdian mahasiswa sekaligus momentum penyatuan tekad: mendorong lahirnya generasi emas melalui inovasi dan pemberdayaan.
Penutupan Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dan Menuju Desa Mandiri Sejahtera di Era Digital”, para mahasiswa UTM hadir membawa berbagai program kerja berbasis literasi teknologi, edukasi kesehatan, pengembangan ekonomi lokal, hingga pelatihan pemanfaatan media digital. Respons masyarakat sangat positif, terutama dari pihak pemerintahan desa.
Sekdes Legung Timur Imam Sofyan menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh terhadap seluruh bentuk inovasi mahasiswa.
“Kami menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa KKN dari Universitas Trunojoyo Madura. Inovasi-inovasi yang mereka bawa bukan hanya menyegarkan cara pandang masyarakat, tapi juga memberi harapan baru bagi kemajuan desa kami. Sepenuhnya kami dukung setiap bentuk kreativitas dan pengabdian yang berorientasi pada kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Selama masa pengabdian, mahasiswa tidak hanya menjalankan program, tetapi juga menjalin hubungan sosial dan budaya yang kuat dengan warga. Puncak acara penutupan turut dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian lokal dan gelar karya mahasiswa sebagai simbol sinergi antara intelektual muda dan kearifan lokal.
“Harapannya, program ini tidak sekadar menjadi agenda akademik tahunan, melainkan tonggak awal lahirnya jejaring kolaboratif antara universitas dan desa dalam mencetak generasi emas tangguh, adaptif, dan berdedikasi bagi kemajuan bersama,” pungkas Imam. (Red)