Nataindonesia.com. – Investasi yang besar di dunia pendidikan berbanding lurus dengan kemajuan ekonomi di berbagai negara. Oleh sebab itu, pendidikan harus menjadi prioritas bagi negara-negara yang ingin maju dan mensejahterakan rakyatnya.
Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan pendidikan. Anggaran pendidikan mencapai 20% dari APBN sejak 2009. Selama ini, pemerintah juga serius meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui berbagai program sebagai komitmen dan perhatian besar terhadap peningkatan kualitas SDM. Program tersebut antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua, Papua Barat, daerah 3T, wilayah perbatasan dan afirmasi, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program KIP Kuliah mulai tahun 2020 yang sebelumnya merupakan Beasiswa Bidikmisi, dan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sementera itu, realisasi anggaran pendidikan pada tahun 2024 berdasarkan data yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers APBN KiTa Awal Tahun tanggal 6 Januari 2025 telah mencapai Rp550,4 triliun.
“Di bidang pendidikan, Rp550,4 triliun belanja APBN untuk bidang pendidikan di tahun 2024. Naik dari Rp513,4 triliun di tahun 2023. Penerima manfaat langsungnya termasuk 21,1 juta siswa penerima PIP, 1,1 juta mahasiswa penerima KIP Kuliah, 1,6 juta guru penerima tunjangan profesi guru, 310 unit pembangunan atau rehabilitasi madrasah sekolah keagamaan, 53,2 juta siswa penerima dana BOS yang berbentuk dana BOS yang langsung kepada siswa, dan 58.597 mahasiswa anak-anak Indonesia telah menerima beasiswa dari LPDP,” jelas Menteri Keuangan.
Dana APBN dimanfaatkan untuk memperluas kesempatan belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Realisasi anggaran pendidikan sebesar Rp550,4 triliun tersebut juga mengalami peningkatan anggaran pendidikan sebesar 7,2%, terutama dari peningkatan anggaran pendidikan melalui Transfer ke Daerah (TKD). Dari TKD, terdapat dukungan pendanaan untuk PPPK Guru dan kebijakan kenaikan gaji sebesar 8% pada tahun 2024. Selain itu, terdapat dukungan untuk pembayaran komponen THR dan Gaji ke-13 Guru di daerah melalui Dana Alokasi Umum (DAU).
Pemanfaatan anggaran pendidikan dalam APBN 2024 juga disalurkan untuk sekolah atau kampus sebanyak Rp30,5 triliun untuk pembangunan/rehab 65.747 sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran, pengembangan profesi guru, penyediaan dan pemeliharaan sarpras serta pembiayaan langganan daya dan jasa. Pemerintah juga menyalurkan anggaran pendidikan pada APBN 2024 kepada Guru/Dosen sebesar Rp244,6 triliun untuk komponen gaji, tunjangan, TPG dan Tamsil untuk 1,6 juta Guru, Museum sebesar Rp169,8 miliar untuk 137 museum melalui BOP Museum dan Taman Budaya, serta Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun.
OLEH: Reni Saptati D.I
Artikel ini telah tayang di situs Media Keuangan | MK+ dengan judul “APBN Perluas Kesempatan Belajar dan Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia”