Nataindonesia.com – Menjelang proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tersandung kasus narkoba, berbagai pihak mengingatkan pentingnya seleksi ketat terhadap calon pengganti.
Partai politik dan DPRD diimbau untuk tidak hanya menunjuk pengganti secara administratif, melainkan juga memastikan bahwa sosok yang ditunjuk memiliki rekam jejak bersih dan bebas dari persoalan hukum maupun pelanggaran etika.
Aktivis Front Pejuang Keadilan (FPK), Abd. Halim mengegaskan, selain memperhatikan petaturan yang berlaku, kandidat yang akan menjabat sebagai PAW harus dipastikan memiliki integritas yang mumpuni.
Menurutnya, kalau hanya berdasarkan perolehan suara terbanyak kedua tanpa melihat latar belakang personal calon pengganti, dihawatirkan kredibilitas DPRD bisa tercoreng kembali.
“Jangan sampai DPRD Sumenep jatuh ke lubang yang sama,” ujarnya.
Menurutnya, proses PAW bukan sekadar pergantian nama di kursi parlemen, tetapi harus disertai dengan audit moral dan uji integritas. Langkah ini penting untuk menjaga marwah lembaga legislatif di mata publik.
“Kami mendorong Partai politik dan DPRD Sumenep untuk bekerja sama dengan lembaga independen seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian Resor (Polres) setempat. Tujuannya adalah memastikan bahwa calon pengganti benar-benar bersih dan tidak memiliki keterkaitan dengan kasus serupa,” Pungkas Halim. (Ros/Ros)