Menyemai Harapan Lewat Peran Ayah: Dinkes Sumenep Gaungkan Gerakan Ayah Teladan dan TAMASYA

FOTO: Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep menggelar sosialisasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). (Dok. Dinkes P2KB)

Nataindonesia.com • Sumenep, 2 Oktober 2025 — Dalam semangat membangun masa depan bangsa yang lebih cerah, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep menggelar sosialisasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / BKKBN, dan diikuti oleh 71 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kabupaten Sumenep.

Bertempat di ruang pertemuan Disperkimhub Sumenep, acara ini menjadi titik awal gerakan transformasi keluarga Indonesia, dimulai dari peran ayah yang selama ini sering terpinggirkan dalam pengasuhan anak.

Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Ida Winarni, membuka acara dengan pesan yang menyentuh hati. Ia menegaskan bahwa GATI bukan sekadar kampanye, melainkan panggilan jiwa bagi para ayah untuk hadir sepenuhnya dalam kehidupan anak-anak mereka.

“Dengan keterlibatan aktif ayah, diharapkan tumbuh generasi yang kuat, berakhlak baik, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Ida.

Ida Wanarni menyebut bahwa peran seorang ayah harus sangat tepat, bukan sekedar kepala keluarga melaikan memberikan bimbingan tepat. Hal itu diharapkan agara anak mendapatkan kepercayaan diri karena peran seroang ayah karena kasih sayang yang cukup.

Baca Juga:  Dinkes P2KB Sumenep Bergerak Cepat Tangani KLB Campak, Gandeng FKM Unair untuk Perkuat Penyelidikan Epidemiologi

“Saatnya keluarga difungsikan sesuai perannya, agar anak tidak tumbuh egois karena kurangnya kasih sayang dari seorang ayah.”

Ida juga menyoroti pentingnya kolaborasi pengasuhan antara ayah dan ibu sebagai fondasi utama dalam mencegah stunting dan membentuk karakter anak. Ia menekankan bahwa pola asuh yang tepat jauh lebih berpengaruh daripada sekadar kondisi ekonomi.

Program TAMASYA hadir sebagai ruang aman dan penuh kasih bagi anak-anak, mencegah trauma akibat pengasuhan yang keliru. Sementara itu, program Sidaya mengajak para lansia untuk tetap aktif dan berdaya, membuktikan bahwa kontribusi terhadap keluarga dan masyarakat tak mengenal batas usia.

Baca Juga:  Tunjukan Bakatmu! Billiard Bupati Cup Madura Open 2025 Rebut Hadiah Rp 16 Juta

Diharapkan, semangat dari kegiatan ini dapat ditularkan oleh para perwakilan PAUD kepada komunitas masing-masing. Sosialisasi kepada para ayah menjadi langkah penting dalam memperkuat ketahanan keluarga, agar pengambilan keputusan tidak lagi menjadi beban tunggal sang ibu.

Dengan gerakan ini, Sumenep tidak hanya membangun keluarga yang harmonis, tetapi juga menanam benih generasi emas Indonesia. Karena di balik anak yang bahagia, ada ayah yang hadir sepenuh hati.

(Red/Bhr).