Nataindonesia.com – Rabu pagi di Desa Legung Timur diselimuti suasana haru dan syukur. Yayasan Al-Masy’udi menggelar Haflatul Imtihan sekaligus prosesi wisuda santri tahun ajaran 2024-2025. Acara ini menjadi penanda khidmat berakhirnya satu tahun perjalanan pendidikan, serta awal dari fase pengabdian dan pengamalan ilmu bagi para santri. Rabu 18 Juni 2025.
KH. Asy’ari, S.Pd.I selaku Pengasuh Yayasan, membuka acara dengan tausiyah yang menggugah. Beliau menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang awal menuju kehidupan bermasyarakat yang sarat tantangan dan pengabdian.
“Ilmu yang kalian bawa bukan untuk kebanggaan pribadi, melainkan cahaya untuk menerangi sekitar. Jadilah pelita, bukan sekadar pelajar,” pesan KH. Asy’ari di hadapan para hadirin.
Acara ini juga mendapat perhatian dan apresiasi dari Ketua Yayasan Al-Masy’udi, Khoirul Ibad. Dalam komentarnya, ia menekankan pentingnya kesinambungan antara pendidikan formal, akhlak, dan kreativitas santri.
“Kami tidak hanya ingin mencetak lulusan yang cerdas, tapi juga tangguh secara moral dan kreatif secara sosial. Kegiatan ini adalah cerminan dari proses itu—ada ilmu, ada seni, ada dakwah,” ujar Khoirul Ibad.
Rangkaian kegiatan tidak berhenti di pagi hari. Hingga malam nanti, masyarakat akan disuguhi berbagai pentas seni dari para siswa atau santri—termasuk musik hadrah, dan nasyid islami- yang menggambarkan semangat, nilai-nilai keislaman, dan kreativitas mereka.
Sebagai penutup, malam harinya akan digelar pengajian umum yang menjadi momen reflektif sekaligus spiritual, menguatkan kembali komitmen keilmuan dan keislaman Yayasan Al-Masy’udi dalam mendidik generasi muda.
Dengan wajah-wajah cerah dan langkah penuh harapan, para wisudawan pulang dari panggung membawa bukan hanya ijazah, tapi amanah. Sebab di pundak mereka, masa depan akan ditulis dengan tinta perjuangan dan akhlak. (Ros/red)