Nataindonesia.com — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sumenep sejak Selasa pagi, 13 Mei 2025, menyebabkan sejumlah lokasi mengalami banjir, kerusakan infrastruktur, hingga tanah longsor. Hujan mulai turun sekitar pukul 11.00 WIB dengan intensitas tinggi dan berdampak signifikan di beberapa kecamatan.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Sumenep yang diterima redaksi nataindonesia.com, banjir menggenangi sejumlah jalan dan permukiman warga. Di Kecamatan Batuan, genangan air menyebabkan batu-batu kerikil berserakan di jalan, sehingga membahayakan pengendara. Sebuah rumah milik Bapak Ach. Jonaidi dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat atap yang jebol.
Kondisi terparah terjadi di Pondok Pesantren Putri Al-Amien Prenduan, di mana banjir merobohkan dinding pembatas antara ponpes dan sungai. Sebanyak 13 ruang kelas, 5 ruang guru, dan 450 santri terdampak akibat banjir tersebut.
Selain itu, tanah longsor terjadi di Dusun Bappele, Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan. Di beberapa titik lain, genangan masih terjadi, antara lain di Jalan Trunojoyo (depan Kantor BPJS), Perumahan Alam Permai Asri, serta perempatan BLK di Jalan Slamet Riadi. Jalan di Desa Kebonagung bahkan sempat terputus akibat arus air yang sangat deras.
Kerusakan juga terjadi di beberapa ruas jalan desa. Jalan dilaporkan ambles di Dusun Paojajar dan Kembangsuka, Desa Prancak, serta Dusun Delima, Desa Montorna.
BPBD Kabupaten Sumenep melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Pusdalops PB telah melakukan koordinasi dengan warga setempat untuk penanganan awal. Cuaca saat ini dilaporkan berawan, sementara prakiraan cuaca dari BMKG menyebutkan hujan ringan masih berpotensi terjadi dengan suhu 25°C dan kelembapan mencapai 91%.
Hingga laporan ini dikirim, situasi di wilayah Sumenep dalam kondisi aman dan terkendali. BPBD terus melakukan pemantauan dan siap melakukan assessment lanjutan serta dokumentasi dampak bencana. (Red).