News  

Eny Yaqut Imbau KUA Terjun ke Sekolah, Cegah Kawin Anak

Eny Yaqut Imbau KUA Terjun ke Sekolah, Cegah Kawin Anak
Penasehat DWP Kemenag RI, Eny Retno Yaqut (nataindonesia.com/istimewa)

Surabaya – Penasihat Dharma Wanita (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut mengatakan, perkawinan anak memiliki peluang yang sangat besar untuk mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran.

Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan dalam seminar “Cegah Kawin Anak”, Senin, ^ Februari 2023 di Surabaya. Menurut ENy, banyak sekali permasalahan yang ditemui di KUA jika menghadapi cegah kawin anak ini.

“Kalau disetujui salah, artinya dispensasinya tinggi. Kalau tidak disetujui juga menjadi masalah lagi, karena kalau anak hasil hubungan itu sudah terlanjur lahir, maka akan menimbulkan problema baru dengan pencatatan dan lain sebagainya,” ungkap Eny.

Eny mengimbau penyuluh-penyuluh agama dari KUA untuk bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk bisa membagikan modul-modul pencegahan kawin dini kepada remaja di sekolah, kemudian dimasukkan ke salah satu media pembelajaran.

Baca Juga:  Aturan Baru, Mulai Tahun 2023 SIM C Dibagi Jadi 3 Golongan

“Jadi kita harus jemput bola. Enggak bisa lagi kita mengharapkan remaja datang ke KUA untuk konsultasi. Hari gini mereka lebih suka googling, untung jika website-nya benar, takutnya mereka membaca dari website yang salah,” kata Eny.

Sementara, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengungkapkan, jumlah perkawinan anak di Indonesia masih sangat tinggi. Pada tahun 2021, tercatat ada lebih dari 95 ribu peristiwa pernikahan dini (di bawah 19 tahun) dari seluruh Indonesia.

Baca Juga:  KTH se-Jawa Kompak Perjuangkan KHDPK di PTUN Jakarta Demi Jaga Hutan Indonesia

“Penikahan dini banyak memberikan dampak, seperti terjadinya perceraian dini, pengasuhan yang tidak sempurna, dan juga berpotensi melahirkan keluarga-keluarga stunting yang merupakan tantangan atau masalah Indonesia berikutnya,” ungkap Kamaruddin Amin.

Dalam seminar tersebut, turut hadi, Direktur KUA Adib Machrus, Ketua KPAI Ali Maryati, Kepala DP3AK Provinsi Jawa Timur Novi Widiani, dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Maram. (ant/red)