News  

Kiai Jember yang Dilaporkan Istrinya Diduga Cabuli Santriwati, Sempat Fitnah Ulama Sumenep Eks PKI

Nata Indonesia –  Muhammad Fahim Mawardi, pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, merupakan kiai yang dilaporkan istrinya ke kepolisian lantaran diduga telah cabuli santrinya.

Bahkan Fahim ditengerai sampai memiliki rungan khusus untuk mencabuli santriwati yang tubuhnya ia minati untuk disetubuhi.

“Pak kiai ini disebut sering kalau malam memasukan santrinya ke dalam ruangan khusus berbentuk kamar atau ruang pribadi Pak Kiai. Masuknya malam, keluarnya sekitar subuh jam 3 dini hari,” ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) Satrekrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari, Jumat (6/1/), dilansir Liputan6.

Baca Juga:  KKN Universitas 17 Agustus Surabaya Bantu Kelola Medsos UMKM Wisata Desa Dilem

Fakta lain mengungkapkan, ternyata Fahim pernah dilaporkan karena telah memfitnah Ulama Sumenep Madura yang tergabung dalam Nadliyin Madura Bergerak (Nabrak) sebagai keturunan eks PKI. Tuduham Fatim itu lantaran Nabrak telah melaporkan sebuah akun yang diduga telah mencemarkan nama baik ulma NU sekitar 2 tahun lalu.

Baca Juga:  Aksi Tolak Reklamasi Gersik Putih Sumenep Kian Meluas, Ketua DPD KNPI: Pemkab Jangan Cuek!

Tuduhan Fahim masih tersimpan rapi di jejak digital video youtube GMNU TV.

Kordinator Nabrak Firmansyah Ali Mirza menjelaskan, ulama yang difitnah Fahim sebagai anak-anak eks PKI salah satunya merupakan Kiai asal Pesntren Guluk-Guluk Sumenep, salah satu pesantren besar di Madura dengan ribuan santri.

Baca Juga:  Anggota BPD di Sumenep Nagih Gaji 3 Tahun Malah Dipukul Hampir Bonyok

“Dia tidak tahu kalau deklarator Nabrak ada Kiai Faidal Mubarok, beliau keturunan Guluk-Guluk,” katanya.

Kasus Fahim ini terus didalmi oleh pihak kepolisian hingga pemeriksaan ke lokasi pondok Fahim mengajar santri-santrinya. (red)